Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat
Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali
kamu dan aku..antara ruang dan waktu
yang terpisah rindu pun menjadi terlarang kamu dan aku..bagaikan
untaian nada nada melodi dan rindu pun semakin terlarang kamu dan aku
adalah satu..namun ruang dan waktu pun menjadikan kita dua
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?
Tiada keindahan dalam sebuah kehidupan tanpa meraih kepahitan dan tiada bunga" kebahagian dalam sebuah kepahitan..
Tiada perkataan pada sebuah kenikmatan jika tiada keikhlasan dan bersyukurlah yang bertapak di jiwa insan.
Tiada pelita di dunia ini yang dapat menerangi kehidupan di dunia dan akhirat kecuali pelita hati yang di sinari cahaya keimanan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar